Kanal

Cagub Anies Baswedan Berjanji Membangun Ibu Kota Secara Tegas

PELITARIAU, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji membangun ibu kota secara tegas. Namun ketegasan itu bukan berarti bersikap kasar.

"Kami mengambil keputusan dengan tegas, tapi kami menghormati orang dan tidak mencaci maki orang lain. Ketegasan tak perlu diiringi dengan sikap yang kasar," kata Anies, Rabu (30/11) dalam pidato politiknya saat menggelar kampanye terututup di Gelanggang Olahraga Cempaka Putih, Jakarta sebagaimana dikutip CNN Indonesia.

Didampingi Calon Wakil Gubernur Sandiaga Uno, Anies hari ini menggelar kampanye tertutup perdana bersama sekitar 1000 orang pendukungnya.

Menurut Anies, kebijakan yang akan dikeluarkanya tegas. Namun kebijakan itu disampaikan melalui kata-kata yang sopan. "Yang bisa dikutip siapa saja, kata Anies.

Meski tak secara eksplisit menyindir seseorang, ketegasan dan sikap kasar identik dengan calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Dalam survei Charta Politika, faktor dominan warga tidak memilih Ahok lantaran bicaranya yang kasar. Bahkan, faktor itu unggul 17,1 persen dari isu penistaan agama yang hanya di angka 6 persen.

Dalam kampanye itu, Anies dan Sandiaga saling melontarkan pujian atas prestasi masing-masing. Sandiaga terlebih dulu memuji Anies sebagai tokoh pendidikan dan salah satu orang berpengaruh di dunia.

Sementara itu, Anies juga memuji keberhasilan Sandiaga di bidang bisnis dan kemauannya untuk terjun menjadi calon pemimpin Jakarta. Padahal, kata Anies, Sandiaga, telah memiliki hidup yang berkecukupan.

"Kalau Bang Sandi mau hidup enak-enak, tak perlu mengurusi Jakarta. Dia sudah sangat kaya, sudah sangat berhasil, tapi Bang Sandi memilih bertanggungjawab memajukan kota Jakarta," ujar dia.

Sayangnya, kampanye tertutup pada hari ini masih diwarnai kehadiran anak-anak. Mereka hadir dibawa para oleh orang tua atau pengasuh mereka.

Panitia acara melalui pengeras suara telah mengingatkan berkali-kali agar anak tidak dibawa masuk ke dalam forum kampanye tertutup.

Ani, seorang ibu muda yang membawa anak ke kampanye mengaku terpaksa membawa anaknya. "Iya, diberi sama panitia enggak boleh bawa anak. Tapi tadi masuk, duduk di belakang," kata Ani.

Hal sama dilontarkan Isyah, seorang nenek yang datang bersama cucunya. Ia mengaku terpaksa membawa cucunya lantaran orang tua si anak sedang bekerja.

"Dikasih tahu enggak boleh bawa anak. Tapi kalau enggak diajak enggak ada yang ngurusin. Anak saya kerja," kata Isyah.***(prc)


Ikuti Terus Pelitariau.com

BERITA TERKAIT

BERITA TERPOPULER