Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Dibaca : 6249 Kali
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dibaca : 2801 Kali
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
Dibaca : 7314 Kali
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Dibaca : 1441 Kali
Kendalikan Laju Inflasi, Pj Bupati Gelar Rakor Bersama BPS dan Perbankan
Turut hadir Asisten II Sekdakab. Merant Ir. Anwar Zainal, Deputy BPS RI Bidang Distribusi Barang dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo, Perwakilan Direktur BI, Kepala BPS Provinsi Riau Mawardi Arsyad, Kepala Badan/Dinas/Bagian Pemkab. Kabupaten Kepulauan Meranti,
PELITARIAU, Meranti - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam hal ini Pj. Bupati H. Edy Kusdarwanto bersama jajajaran Pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan BPS Pusat, pihak Perbankan dan lainnya, Rakor yang bertujuan untuk mengendalikan angka Inflasi Kabupaten Meranti dipusatkan di Aula Kantor Bupati Meranti, Selasa (11/8).
Inflasi merupakan penurunan nilai mata uang yang disebabkan proses peningkatan harga secara umum dan terus menerus mulai dari konsumsi masyarakat yang meningkat, kelebihan likuidasi, termasuk juga akibat ketidak lancaran distribusi barang.
Pemkab. Kepulauan Meranti menyadari jika inflasi dibiarkan akan memperlambat akselerasi pertumbuhan pembangunan perekonomian untuk itu Pj. Bupati berharap jajaran Pemkab. Kepulauan Meranti khususnya dinas terkait dapat menjaga stabilitas harga komoditi, serta kelancaran distribusi barang yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
Berdasarkan data yang dirilis BPS Provinsi Riau, Bulan Agustus 2013 Inflasi di Provinsi Riau mengalami kenaikan 7.4 persen, inflasi disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang memicu kenaikan sektor konsumsi lainnya. Di Meranti sendiri tingkat inflasi tahun 2011 mencapai 15.93 persen, kenaikan ini disumbangkan oleh kelompok komoditas bahan makanan dan bahan makanan jadi, selain juga kenaikan BBM dan tarif angkutan.
Tingginya inflasi di Meranti tidak terlepas dari akses pasar serta letak kondisi geografis yang berpulau memicu melambungnya harga komoditi konsumsi masyarakat. Sementara di Triwulan ke-IV tahun 2014 inflasi di Kabupaten Meranti turun menjadi 9.42 persen dengan penyumbang inflasi tertinggi berasal dari air, listrik, gas dan BBM, diikuti makanan jadi, rokok, rekreasi, pendidikan, kesehatan, minuman serta olahraga.
Tingginya inflasi di Meranti tidak terlepas dari akses pasar serta letak kondisi geografis yang berpulau memicu melambungnya harga komoditi konsumsi masyarakat. Sementara di Triwulan ke-IV tahun 2014 inflasi di Kabupaten Meranti turun menjadi 9.42 persen dengan penyumbang inflasi tertinggi berasal dari air, listrik, gas dan BBM, diikuti makanan jadi, rokok, rekreasi, pendidikan, kesehatan, minuman serta olahraga.
Deputy BPS RI Sasmito Hadi Wibowo dalam pemaparannya terkait pemantauan inflasi agar seimbang dan dapat dikendalikan. Menurutnya perlu memperhatikan komoditas yang sering membuat masalah, khusus di Meranti sendiri seperti BBM, Tarif Listrik, dan kebijakan Pemerintah dalam bidang Restribusi.
Dan yang tak kalah penting harga beras dan BBM yang menjadi lokomotif inflasi di Indonesia, serta barang bergejolak dimana harganya naik turun secara tajam seperti cabe merah, bawang, perhiasan dan lainnya, termasuk juga kebijakan Moneter dari Bank Indonesia.
Dan yang tak kalah penting harga beras dan BBM yang menjadi lokomotif inflasi di Indonesia, serta barang bergejolak dimana harganya naik turun secara tajam seperti cabe merah, bawang, perhiasan dan lainnya, termasuk juga kebijakan Moneter dari Bank Indonesia.
Dari kaca matanya, Sasmito menilai inflasi di Meranti sangat dipengaruhi situasi ekonomi di Kepulauan Riau dan negara tetangga Malaysia. Seperti ekspor dan impor bahan makanan dan itu dibuktikan 50 persen pengeluaran masyarakat Meranti disektor kuliner seperti mie sagu, kopi dan lainnya. "Masyarakat di Meranti sangat senang duduk di kedai kopi," ujarnya.
Sementara Kepala Bank Indonesia Pekanbaru yang diwakili Ahmad Subarka Asisten Direktur Ekonomi Keuangan dan Moneter, sesuai intruksi Presiden RI Jokowi meminta dilakukannya koordnasi kebijakan dari pemerintah daerah untuk stabilisasi harga sehingga inflasi tahun 2015 dapat ditekan menjadi 3.5 persen.
Agar dampak negatif inflasi tidak berpengaruh buruk pada tingkat kemakmuran masyarakat, Pj. Bupati H. Edy Kusdarwanto meminta SKPD terkait melakukan langkah-langkah pengendalian selain itu juga diperlukan dukungan dari pihak Perbankan, dalam menunjang tingkat ekonomi masyarakat melalui penyaluran kredit usaha dan lainnya.***dni.
BERITA LAINNYA +INDEKS
Jum'at Curhat Polresta Pekanbaru dan Polsek Limapuluh, Warga Apresiasi Kinerja Polri
PELITARIAU , Pekanbaru - Dalam agenda rutinnya setiap Jum'at, pada minggu ke 3 d.
Kapolda Riau Laksanakan Sholat Subuh Berjamaah dan Safari Ramadhan di Masjid Nurul Ikhlas
PELITARIAU, Pekanbaru - Kapolda Riau, Irjen Mohammad Iqbal SIK MH, dengan .
PLN Icon Plus SBU Sumbagteng Gelar Safari Ramadan dan Berbuka Puasa Bersama
PELITARIAU, Pekanbaru - Mempererat hubungan silaturahmi, PLN Icon Plus Strategic.
Penuh Haru Warnai Pisah Sambut Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Riau
PELITARIAU, Pekanbaru - Suasana haru menyelimuti acara pisah sambut Kepala Divis.
Kasat Lantas Polresta Pekanbaru, OTR LK 2024 Turun Lansung Berikan Sosialisai dan Takjil Serta Nasi Kotak ke Pengendara
PELITARIAU, Pekanbaru - Dalam rangka Operasi Tertib Ramadhan 1445 H/2024 M pada .
Polresta Pekanbaru Gelar Pelatihan Pra Operasi (Latpraops) Ketupat Lancang Kuning 2024
PELITARIAU, Pekanbaru - Dengan Tema "Mewujudkan Sitkamtibmas dan Kamseltibcarlan.