Pilihan
Doa Rakyat Inhu, Tuah Keramat Bukit Embun Dodi Irawan Bakaghojo Raih Juara 1
Heboh, Adila Ansori Terkejut Soal Isu Pergantian Pimpinan DPRD Inhu
Dodi Nefeldi SPBU Masuk DCS PDI-Perjuangan, Ini Nomor Urutnya
6 Manfaat Kurma Untuk Kesehatan
Burung Pipit Jadi Ladang Rejeki Oleh Pedagang Asal Palembang di Kota Sagu
PELITARIAU, Meranti-Sio Tahun ayam emas pada Perayaan Imlek 2568 tahun 2017 tahun ini menjadi ladang rejeki bagi pedagang burung pipit, pasalnya Warga keturunan Tionghoa menyambut datang pergantian tahun dengan melepas burung atau Fang Sheng.
Seperti Jodi (45), salah seorang pedagang burung pipit yang berasal dari palembang ini, ketika ditemui awak media di halaman Vihara Sejahtera Sakti di Jalan Ahmad Yani, Selatpanjang, Sabtu (28/1/17) mengakui sengaja dari Palembang datang ke Kota Selatpanjang pada perayaan Imlek karena untuk berjualan burung pipit.
Lelaki tiga anak itu juga mengatakan bahwa saat iven tahun baru cina kebutuhan warga tionghoa di Selatpanjang terutama hewan jenis burung pipit cukup banyak.
"Lumayan ramai memang, mereka (Warga tionghoa, red) membeli burung pipit ini katanya nanti akan digunakan untuk disaat tertentu di perayaan Imlek. Biasanya sehabis sembayang di vihara mereka akan melakukan tradisi melepas burung. Dalam istilah menurut kepercayaan mereka untuk membuang sial," katanya.
Pria asal Palembang, Provinsi Sumatera Selatan ini mengatakan Ia membawa burung pipit dari Palembang dengan Jumlah 800 ekor dan kelipatan ini melampaui penjualannya perhari yang hanya antara 50 atau 60 ekor.
"Kalau pakai Kandang, 1 ekor harganya Rp 8000 dan kalau tidak pakai kandang harganya hanya Rp 5000 per ekor. Tahun lalu kita juga berjualan burung akan tetapi kalau dilihat kesibukan tahun ini, kemungkinan burung 800 ekor ini terjual habis dan saya bersama 4 teman ini bisa pulang cepat," jelasnya.
Menurutnya, profesi berdagang burung di Selatpanjang sudah lama dilakoninya. Dalam menjalankannya, Ia tidak sendiri namun ditemani dengan tiga orang rekannya. "Pada perayaan Imlek, berjualan burung pipit ternyata bisa mendapatkan keuntungan besar," ungkapnya.
Salah satu warga Tionghoa, Kartini yang melakukan ritual tersebut menjelaskan, pelepasan burung ini sebagai simbol membuang kesialan di tahun sebelumnya. Tradisi ini sudah turun - menurun dilakukan dari keluarganya dengan harapan di tahun baru Imlek bisa lebih mudah dan dilancarkan rezeki.
"Saya melepas burung ini untuk melepaskan kesialan di tahun lalu dan semoga mendapat keberuntungan yang lebih. Mudah-mudahan dapat hoki di tahun baru ini," akunya.***
Kepala Kejaksaan Tinggi Riau Mengikuti Kegiatan Musrenbang Kejaksaan RI Tahun 2024
PELITARIAU, Pekanbaru - Kamis tanggal 25 April 2024 sekira pukul 09.00 Wib berte.
Plt Bupati Asmar Hadiri Upacara Peringatan Hari Otoda Tahun 2024
PELITARIAU, Surabaya - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti AKBP (Purn.
Tim Sosialiasi dan Pemantauan Evaluasi Kinerja Pelayanan Publik Polda Riau Datangi Mapolres Kepulauan Meranti
PELITARIAU, Meranti - Tim Sosialisasi dan Pemantauan Evaluasi Kinerja Penyelengg.
Kasdim 0301 PBR Hadiri Undangan Halal Bihalal Bersama Kapolda Riau
PELITARIAU, Pekanbaru - Masih dalam suasana di bulan Syawal, Kepala Staf K.
Jatanras Polda Riau Mengamankan Debt Collector Yang Menghadang Pengemudi di Jalan Yos Sudarso
PELITARIAU, Pekanbaru - Sebuah insiden yang sempat viral di media sosial terjadi.
Wakajati Riau Hadiri Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Tahun 2024
PELITARIAU, Pekanbaru - Kamis Tanggal 25 April 2024 sekira pukul 07.30 Wib, Bert.